ANALISA DATA
dengan menggunakan
SPSS
11.5 for
W I N D O W S
Penyusun :
Mohamad Mirza Fauzie
Bila menginginkan, silahkan di satu kelas kan
Tidak
perlu minta ijin, apalagi memberi kutipan
Daftar Isi
A. Correlate B.
Chi square
C. Grafik D. Mencetak Hasil Analisis
A. CORRELATE
1. BIVARIATE
Prosedur ini digunakan untuk melihat hubungan antara
dua variabel. Dalam korelasi product moment dari Karl Perarson, arah hubungan
dinyatakan hasil perhitungannya negatif atau positif dan biasanya digunakan
untuk menguji data yang mempunyai skala interval atau ratio, sedangkan uji
Kendalls Tau dan Spearman, biasanya untuk menguji data yang mempunyai skala
ordinal, interval atau ratio. Misalkan akan kita uji apakah ada hubungan antara
: BBLALU dengan BBINI.
LANGKAH PENGUJIAN :
a.
Dari layar data view, Klik :
ANALYZE, pilih : CORRELATE, klik : BIVARIATE.
b.
Masukkan variabel : BBLALU dan
BBINI, kedalam kotak : Variables
c.
Pastikan pada Correlation
Coefficient, pilihan uji telah ditetapkan, dengan memberi tanda [ V ].
d.
Tekan : OK
PEMBACAAN HASIL :
Dari tabel correlation, perhatikan 3 angka pada sel (pertemuan
antara baris dan kolom samples) angka pertama menunjukkan besarnya nilai r
hitung, angka kedua menunjukkan nilai signifikansinya, bila nilai Sig
(2-tailed) lebih kecil [ < ] dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima (ada
hubungan), sedangkan angka ketiga menunjukkan banyaknya data yang diuji.
TULISKAN HASIL ANALISIS SAUDARA :
TUGAS :
Apakah ada hubungan antara : TB dengan BBLALU serta TB
dengan BBINI.
TULISKAN HASIL ANALISIS DAN KESIMPULAN
SAUDARA :
B. CHI SQUARE
Chi
square termasuk uji non parametrik, yang biasanya digunakan untuk menguji
independence antar 2 variabel yang mempunyai skala ordinal atau nominal. Bila
data yang akan diuji mempunyai skala interval atau ratio, maka data tersebut
harus diubah menjadi ordinal dengan cara melakukan transformasi data.
1. TRANSFORMASI DATA.
Sebagai contoh data berikut ini akan di
transformasikan, dengan ketentuan bila
: nilai pengetahuan 80 – 100 digolongkan
dalam go-longan pandai (kode=1), nilai :
65 -79 digolongkan dalam golongan
cukup pandai(kode=2) dan nilai : < 65 digolongkan dalam golongan kurang
pandai (kode=3). Nilai ketrampilan : 75 – 100 digolongkan trampil (kode=4) dan
nilai <75 digolongkan cukup trampil (kode=5)
PENGETAHUAN
|
KETRAMPILAN
|
|
1
|
89
|
76
|
2
|
76
|
67
|
3
|
56
|
56
|
4
|
78
|
79
|
5
|
75
|
80
|
6
|
80
|
86
|
7
|
73
|
75
|
8
|
55
|
68
|
9
|
60
|
78
|
10
|
90
|
76
|
LANGKAH PENGUJIAN :
a. Klik :
TRANSFORM, pilih : RECODE, klik : INTO DIFFERENT VARIABLE
b. Dari kotak
dialog, masukkan variabel yang akan diubah, misal : TA-HU kedalam kotak :
Output Variable. Terlihat kotak output variable aktif. Pada kotak : Name,
masukkan nama variabel yang baru, misal : TAHU1, tekan: CHANGE, tekan : OLD AND
NEW VALUES
c. Pada kotak
dialog : Recode,
Pada kotak : New Value, masukkan angka 1 pada value,
klik range : ____ through highest
masukkan angka 80, tekad Add.
Masukkan angka 2 pada value, klik range :
___ through ____ masukkan angka 65 dan 79, tekan Add.
Masukkan angka 3 pada value, klik range : lowest through ____ , masukkan angka 64, tekan Add.
Tekan : Continue
d. Tekan : OK. Lakukan hal yang sama untuk variabel
ketrampilan
PEMBACAAN HASIL :
Pada data view akan terlihat tambahan variabel baru,
dengan nama TAHU1.
TUGAS :
Lakukan prosedur serupa untuk variabel ketrampilan
dengan pengkatagorian sesuai ketentuan seperti di atas
TULISKAN HASIL ANALISIS SAUDARA :
2. CHI SQUARE
Salah satu fungsi uji square adalah untuk melihat
hubungan antar 2 variabel yang mempunyai skala : nominal atau ordnal. Misal
akan diuji apakah ada hubungan antara melakukan vaksinasi dengan kejadian
campak.
LANGKAH PENGUJIAN :
a.
Dari layar data view, Klik :
ANALYZE, pilih : DESCRIPTIVE STATISTICS, klik : CROSSTAB
b.
Masukkan variabel : VAKSIN
kedalam kotak : Rows
c.
Masukkan variabel : CAMPAK
kedalam kotak : Column
d.
Tekan : Statistics, aktifkan [ V
] pilihan : Chi Square, abaikan yang lain. Tekan : Continue
e.
BILA AKAN MELAKUKAN ANALISIS
PERSENTASE, Klik : Cells, aktifkan [ V ] kotak : expected, row, column dan
total. Abaikan yang lain. Tekan : Continue
f.
Teka : OK
TULISKAN HASIL ANALISIS SAUDARA :
PEMBACAAN HASIL :
Sebelum hasil uji ditampilkan, biasanya disajikan
terlebih dahulu tabel silang yang menggambarkan penyebaran data.
Dari tabel silang tersebut, dapat dilakukan analisis
persentase : angka pertama adalah frekuensi observasi, angka kedua adalah
frekuensi harapan, angka ketiga adalah persen terhadap jumlah baris, angka
keempat adalah persen terhadap jumlah kolom dan angka kelima adalah persen
terhadap jumlah total.
Hasil uji chi square dapat dilihat pada tabel : Chi
SquareTest, bila pada baris Pearson Chi Square nilai Asym.sig (2-tailed) <
0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau ada hubungan.
Bila jumlah data yang diuji < 20, maka yang dilihat
pada baris Fisher’s Exact Test.
TUGAS :
Apakah ada hubungan antara TAHU1 dengan TRAMPIL1
Apakah ada hubungan tingkat sanitasi dengan kejadian
diare dari data berikut ini ?
KEJADIAN DIARE
|
||
YA
|
TIDAK
|
|
SANITASI BAIK
|
5
|
15
|
SANITASI BURUK
|
10
|
5
|
TULISKAN HASIL ANALISIS DAN KESIMPULAN SAUDARA :
C. GRAFIK
Dalam
membuat grafik, salah satu pertimbangan yang harus diperhatikan adalah skala
dari data tersebut. Data yang mempunyai skala nominal atau ordinal biasa
menggunakan Pie Chart atau Bar, sedangkan data yang mem-punyai skala interval
atau ratio biasa menggunakan Grafik Garis atau Histogram. Pembuatan grafik
dapat melalui descriptive statistics (lihat analisis deskriptif di atas) atau
melalui menu Graph, seperti di bawah ini.
1.
BAR
Grafik ini biasa digunakan bagi data yang mempunyai
data nominal atau ordinal. Data yang akan ditampilkan dapat hanya 1 variabel
(simple bar) atau data yang ditampilkan meliputi 2 variabel ( clustered/stacked
bar).
SIMPLE BAR
1.
Klik : GRAPH, Klik : Bar
2.
Klik : Gambar grafik simple, Klik
: Define
3.
Masukkan variabel : Seks, ke
dalam kotak : Category Axis
4.
Klik : Titles, bila akan memberi
judul/keterangan tabel, Klik : Continue
5.
Klik : OK
GAMBARKAN HASILNYA :
CLUSTERD
1. Klik :
GRAPH, Klik : Bar
2.
Klik : Gambar clustered, Klik :
Define
3.
Masukkan variabel : Seks, ke
dalam kotak : Category Axis
Masukkan variabel : Asalrt, ke dalam kotak : Define
clusterd, Klik : Titles, bila akan
memberi judul/keterangan tabel, Klik : Continue
4.
Klik : OK
GAMBARKAN HASILNYA :
STACKED BAR
1. Klik : GRAPH,
Klik : Bar
2.
Klik : Gambar stacked, Klik :
Define
3.
Masukkan variabel : Seks, ke
dalam kotak : Category Axis
Masukkan variabel : Asalrt, ke dalam kotak : Define
stacked by
4.
Klik : Titles, bila akan memberi
judul/keterangan tabel, Klik : Continue
5.
Klik : OK
GAMBARKAN HASILNYA :
2. PIE
Tampilan grafik Pie digunakan untuk menyajikan data
yang mempunyai skala nominal ordinal
1.
Klik : GRAPH, Klik : Pie
2.
Klik : Define
3.
Masukkan variabel : asalrt , ke
dalam kotak : Define slices by
4.
Klik : Titles, bila akan memberi
judul/keterangan tabel, Klik : Continue
5.
Klik : OK
GAMBARKAN HASILNYA :
3.
LINE
Grafik ini biasa digunakan bagi data yang mempunyai
data interval atau ratio. Data yang akan ditampilkan dapat hanya 1 variabel
(simple) atau data yang ditampilkan meliputi 2 variabel ( multiple/drop line).
SIMPLE LINE
1. Klik :
GRAPH, Klik : Line
2.
Klik : Gambar grafik simple, Klik
: Define
3.
Masukkan variabel : tb, ke dalam
kotak : Category Axis
4.
Klik : Titles, bila akan memberi
judul/keterangan tabel, Klik : Continue
5.
Klik : OK
GAMBARKAN HASILNYA :
MULTIPLELINE
Grafik ini digunakan untuk menggambarkan suatu data
interval atau ratio yang dipilah menggunakan variabel nominal atau ordinal.
1. Klik :
GRAPH, Klik : Line
2.
Klik : Gambar multipleline, Klik
: Define
3.
Masukkan variabel : bbini, ke
dalam kotak : Category Axis
Masukkan variabel : seks, ke dalam kotak : Define
lines by
4.
Klik : Titles, bila akan memberi
judul/keterangan tabel, Klik : Continue
5.
Klik : OK
GAMBARKAN HASILNYA :
4. SCATTER
Grafik ini sangat membantu secara visual untuk melihat
hubungan / korelasi antara 2 varibel yang mempunyai skala interval atau ratio
atau menggambarkan posisi garis yang didapat dari persamaan regresi linear.
1. Klik :
GRAPH, Klik : Scatter
2.
Klik : Gambar simple, Klik :
Define
3.
Masukkan variabel : bbini, ke
dalam kotak : Y Axis
Masukkan variabel : bb lalu, ke dalam kotak : X axis
4.
Klik : Titles, bila akan memberi
judul/keterangan tabel, Klik : Continue
5.
Klik : OK
GAMBARKAN HASILNYA :
D
MENCETAK HASIL ANALISIS
Bila
entry data dan analisis data dan menyimpan data telah dilakukan, maka kegiatan
terakhir yang dilakukan adalah mencetak hasilnya. Biasanya dokumen yang
diicetak adalah hasil analisis data yang ditampilkan dari jendela out put.
Mencetak out put dapat dilakukan untuk semua dokumen atau perbagian analisis. Berikut
cara mencetak perbagian dokumen . Pastikan kertas dan printer telah sap.
1. Dari jendela output terlihat ada dua kotak.
Kotak yang bagian kanan menampilkan hasil analisis, sedangkan kotak sebelah
kiri menunjukkan bagian dari yang ditampilkan di kotak sebelah kanan.
2. Untuk mencetak perbagian, perhatikan pada
kotak sebelah kiri. Klik : Tanda kuning, pada bagian yang akan dicetak.
(BUKAN TANDA KUNING YANG DIIKUTI TULISAN : Output,
BILA INI YANG DI KLIK, MAKA YANG TERCETAK ADALAH SEMUA TAMPILAN YANG ADA DI
KOTAK SEBELAH KANAN)
Perhatikan pada tampilan di sebelah kanan. Bagian yang
akan dicetak telah ditandai dengan munculnya garis berbentuk kotak.
Bila ingin memberi keterangan tambahan pada tampilan,
dapat dilakukan dengan, klik 2 kali pada kotak tanda yang paling atas, kemudian
masukkan keterangan diperlukan. Klik kembali kotak kuning yang tadi.
3. Lakukan pengaturan posisi tampilan dikertas,
Klik : File, Klik : Page setup. Lakukan pengaturan yang diperlukan seperti
pemilihan ukuran kertas, posisi tampilan, batas margin atas, bawah, kiri dan
kanan. Klik : OK. Klik : File, Klik : Print, Klik : OK.
Terima kasih atas informasinya, mohon izin copy paste....
BalasHapus